Pengenalan Routing Jaringan Komputer


                               Assalamu’alaikum wr.wb

   Hy kawanku kali ini saya ingin berbagi mengenai artikel pengenalan routing jaringan komputer , selanjutnya mari kita langsung bahas ajh yahh :)

A. PENGERTIAN

                                                   ROUTING


                        


    Routing adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host dalam network yang lain melalui suatu router. Agar router dapat mengetahui bagaimana meneruskan paket paket ke alamat yang dituju dengan mengunakan jalur terbaik, router menggunakan peta atau tabel routing. Table routing adalah table yang memuat seluruh informasi IP address dari interfaces router yang lain sehingga router yang satu dengan router lainnya bisa berkomunikasi. Sedangkan Routing Protocol adalah suatu aturan yang mempertukarkan informasi routing yang akan membentuk sebuah tabel routing sehingga pengalamatan pada paket data yang akan dikirim menjadi lebih jelas dan routing protocol mencari rute tersingkat untuk mengirimkan paket data menuju alamat yang dituju.

B. LATAR BELAKANG
Ingin memahami tentang pengenalan routing dan mempelajarinya agar bisa mempraktekannya

C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuannya adalah agar kita tahu jenis routingnya

D. JANGKA WAKTU YANG DIGUNAKAN
Jangka waktunya tergantung dari kita sendiri bagaimana cara membacanya dan mempelajarinya kalau saya sendiri kurang lebih 30 menit

E. ALAT DAN BAHAN
1. Laptop / PC
2. Referensi
3. Koneksi Internet

F. TAHAPAN PEMBAHASAN

# Konsep dasar routing
Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masingmulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing tidak langsung.
  1. Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3
  2. Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.
   Router berfungsi sebagai penghubung 2 jaringan atau lebih untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Localrea  Network (LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch, switch merupakan suatu jalan, sedangkan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

  Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
   Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau digital subscribe line(DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line  seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address
   Sedangkan Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke internet

                  Jenis-jenis Routing Protocol :


1. Static Routing Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
# Berikut ini adalah karakteristik dari static routing :
  1. Tidak akan mentolerir jika terjadi kesalahan pada konfigurasi yang ada.
  2. Jika terjadi perubahan pada jaringan atau terjadi kegagalan sambungan antara dua atau lebih titi kyang terhubung secara langsung.
  3. arus lalu lintas tidak akan disambungkan oleh router.
Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam jaringan yang hanya mempunyai beberapa router, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3. Informasi routingnya diberikan oleh orang (biasa disebut administrator jaringan) secara manual. Pada satu router hanya memiliki satu table routing. Jenis Routing Static ini biasanya digunakan untuk jaringan kecil dan stabil.

#. Keuntungan Routing Static :
  1. Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
  2. Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis
  3. Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik
  4. Meringankan kinerja processor router
  5. Lebih aman daripada dynamic routing karena tidak rentan terhadap serangan spoofing
#Kelemahan Routing Static :
  1. Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
  2. Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
  3. Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual
  4. Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
2. Dynamic Routing Merupakan type Routing dimana Router dapat mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.

# Berikut ini adalah karakteristik dari static routing:
Informasi routingnya tidak lagi diberikan oleh orang (manual), melainkan diberikan oleh software. Apabila salah satu jalur yang ada mengalami gangguan atau kerusakan peralatan, maka router akan secara otomatis akan mencari ganti dari jalur yang tidak bisa dipakai lagi. Menangani jaringan yang lebih kompleks dan luas, atau jaringan yang konfigurasinya sering berubah ubah (koneksi putus-nyambung). Jaringannya cerdas (sudah menggunakan komputasi). Memerlukan routing protokol untuk membuat tablerouting dan routing protokol ini bisa memakan sumber daya komputer.

# Keuntungan Routing Dynamic :
  1. Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya
  2. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router dikonfigurasi, hanya router yang berkaitan saja
  3. Router secara otomatis berbagi informasi
  4. Routing table dibuat secara dinamik
  5. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
  6. Administrator tidak ikut campur tangan
  7. Lebih mudah untuk mengatur network yang besar karena router akan memilih jalur lain bila ada suatu jalur yang rusak
  8. Cocok untuk area besar / luas
#Kelemahan Routing Dynamic :
  1. Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.
  2. Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP table pada setiap waktu tertentu
  3. Update ARP table dibagikan ke semua komputer , berarti mengkonsumsi bandwith butuh RAM untuk menentukan jalur terbaik bila terjadi down karena jalur ditentukan oleh sistem bukan admin
# Pengelompokan Routing Protocol Dynamic :

1. RIP (Routing Information Protocol) RIP (Routing Information) merupakan salah satu protokol routing distance vector yang digunakan oleh ribuan jaringan di dunia. Hal ini dikarenakan RIP berdasarkan open standard dan mudah diimplementasikan. Tetapi RIP membutuhkan konsumsi daya yang tinggi dan memerlukan fitur router routing protokol. Dasar RIP diterangkan dalam RFC 1058, dengan karakteristik sebagai berikut: - Routing protokol distance vector. - Metric berdasarkan pada jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan jalur. - Jika hop count lebih dari 15, maka paket dibuang. - Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik.

2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance vector mengukur jarak secara matematik. Pengukuran ini dikenal dengan nama distance vector. Router yang menggunakan distance vector harus mengirimkan semua atau sebagian table routing dalam pesan routing update dengan interval waktu yang regular ke semua router tetangganya.

Isi dari informasi routing adalah:
- Identifikasi tujuan baru,
- Mempelajari apabila terjadi kegagalan.

IGRP adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS. Kunci desain jaringan IGRP adalah: - Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek. - Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda. - Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar.

Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan composite metric.
Variabel-variabel itu misalnya:
1. Bandwidth
2. Delay
3. Load
4. Reliability I

GRP yang merupakan contoh routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector yang lain. Tidak seperti RIP, IGRP merupakan routing protokol yang dibuat oleh Cisco. IGRP juga sangat mudah diimplementasikan, meskipun IGRP merupakan routing potokol yang lebih komplek dari RIP dan banyak faktor yang dapat digunakan untuk mencapai jalur terbaik dengan karakteristik sebagai berikut:
- Protokol Routing Distance Vector.
- Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability.
- Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.

3. OSPF (Open Shortest Path First) OSPF merupakan interior routing protocol yang kepanjangan dari Open Shortest Path First. OSPF didesain oleh IETF ( Internet Engineering Task Force ) yang pada mulanya dikembangkan dari algoritma SPF ( Shortest Path First ). Hampir sama dengan IGRP yaitu pada tahun 80-an. Pada awalnya RIP adalah routing protokol yang umum dipakai, namunternyata untuk AS yang besar, RIP sudah tidak memadai lagi. OSPF diturunkan dari beberapa periset seperti Bolt, Beranek, Newmans. Protokol ini bersifat open yang berarti dapat diadopsi oleh siapa pun. OSPF dipublikasikan pada RFCnomor 1247. OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Protokol routing link-state.
b. Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328.
c. Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah.
d. Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan.
e. OSPF adalah linkstate protokol dimana dapat memelihara rute dalam dinamik.
f. network struktur dan dapat dibangun beberapa bagian dari subnetwork.
g. OSPF lebih effisien daripada RIP.
h. Antara RIP dan OSPF menggunakan di dalam Autonomous System ( AS ).
i. Menggunakan protokol broadcast.

4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol). EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Menggunakan protokol routing enhanced distance vector.
b. Menggunakan cost load balancing yang tidak sama.
c. Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state.
d. Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek

G. KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah Routing proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).

H. REFERENSI

- https://id.wikipedia.org/wiki/Penghala


- www.teorikomputer.com › Home › Tutorial Jaringan Komputer

-https://microcyber2.com/pengertian-routing-static-dan-routing-dynamic/

   Demikian itulah yang hanya bisa saya sampaikan , jika ada kekurangan saya mohon maaf , sekian dan terimakasih
                               
                              Wassalamu’alaikum wr.wb





EmoticonEmoticon